Cara Penanganan Anak Susah Makan
Minggu, 24 November 2013
Tambah Komentar

-Makan diemut
Baca Juga
-Menolak makan Beberapa anak menolak makan karena diduga sebelumnya mengalami kejadian trauma yang terkait dengan rasa, tekstur, bau atau penampilan makanan. Dalam hal ini, anak memiliki sensitivitas berlebihan terhadap rasa dan aroma makanan.
Adapun penanganan yang bisa dilakukan diantaranya member contoh kebiasaan makan sehat. Kemudian, ciptakan waktu makan tanpa ada gangguan misalnya mematikan teve. Selanjutnya berikan variasi makanan untuk menambah wawasan dan memberi pilihan berbagai makanan baru.
-Pilih-pilih makanan
Pemilih makanan atau picky eater yaitu kebiasaan hanya mau makan itu-itu saja. Hal ini terjadi karena anak sedang belajar mengunyah, sedang sakit, sedang mengembangkan selera makan, atau karena menu yang disajikan kurang variatif dan tak menggugah selera.
Sebagai solusi, coba kenalkan kenalkan jenis makan variatif pada anak sesuai tahap keterampilan makan. Tak perlu memaksa atau menghukum bila ia menolak makan. Sajikan makanan dengan menarik, menggugah selera, dengan peralatan makan dan minum yang lucu serta hiasan makanan. Manfaat waktu makan bersama untuk menjelaskan manfaat aneka jenis makanan bagi tubuh. Terakhir, ciptakan suasana makan yang menyenangkan.
-Alergi makanan
Ada beberapa penyebab alergi makanan di antaranya karena sistem pencernaan belum matang. Pada sistem pencernaan yang matang, terdapat selaput usus dan gerak peristaltik usus yang berfungsi melindungi dan menghalangi alergen masuk tubuh. Pada sistem pencernaan belum matang sistem pelindung itu belum berfungsi.
Beberapa gangguan kesehatan sering dikaitkan dengan alergi, misal penyakit asma, daya tahan tubuh menurun dan faktor psikologis. Alergi juga bisa dipengaruhi factor genetik.
Untuk penanganannya, cari faktor penyebab melalui tes alergi, misal tes kulit. Hindari makanan allergen atau pemicu alergi. Bila alergi disebabkan faktor keturunan, rujuk pada jenis makanan yagn dihindari orangtua. Ciptakan suasana makan menyenangkan, riset membuktikan, hati gembira meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Selain hal di atas, hal lain yang perlu diperhatikan adalah selalu memantau berat badan (BB) secara teratur. Hal ini diperlukan karena berat badan menggambarkan perubahan konsumsi makanan atau gangguan kesehatan. Bahkan pada anak bayi dan balita, indikator BB/U (berat badan menurut umur) menandakan status gizi di masa sekarang.
sumber: http://health.kompas.com/read/2013/11/18/1211087/Bila.Anak.Susah.Makan
Belum ada Komentar untuk "Cara Penanganan Anak Susah Makan"
Posting Komentar