Akibat Tumor Otak, Gadis Ini Tak Bisa Berhenti Tertawa
Rabu, 18 Juni 2014
Tambah Komentar
ArsipSehat ~ Banyak penelitian membuktikan manfaat dari tawa untuk mengobati
penyakit. Namun, bagaimana jika tertawa merupakan tanda dari penyakit?
Seperti yang dialami oleh gadis kecil asal Bolivia ini, ia didiagnosis
mengalami permasalahan otak serius karena tidak bisa berhenti tertawa
dan terkekeh.
Awalnya, dokter mendiagnosis gadis berusia 6 tahun itu mengalami gangguan perilaku karena tidak mampu mengontrol tawanya. Namun, ketika dianalisis lebih jauh, gadis itu ternyata memiliki tumor di otaknya.
"Ia awalnya dianggap gila, bahkan kesurupan," kata Jos Lider Burgos Zuleta, dokter dari Advanced Medical Image Centre di Bolivia, yang menangani si gadis.
Burgos Zuleta kemudian menemukan bahwa penyebab sebenarnya dari kondisi yang dialami gadis itu adalah tumor otak. Ini baru disimpulkan setelah gadis itu menjalani pemindaian otak. Dokter menemukan adanya hamartoma atau tumor jinak kecil yang menekan lobus temporalis otak.
"Saat ini dokter sudah menghilangkan tumor tersebut, dan gadis itu kembali sehat. Ia sudah mampu menghentikan serangan tawa, dan tertawa secara normal," kata dia.
Solomon Mosh, dokter spesialis saraf anak dari Albert Einstein College of Medicine di New York, mengatakan, serangan tawa merupakan bentuk dari epilepsi yang jarang terjadi. Dalam istilah medis, epilepsi ini dikenal sebagai epilepsi gelastic.
Serangan tawa paling sering disebabkan oleh tumor pada hipotalamus, khususnya pada anak-anak. Meski demikian, serangan tersebut juga bisa disebabkan oleh tumor yang berada di area lainnya pada otak. Selain tertawa, gejala dari kondisi ini adalah menangis hebat.
Awalnya, dokter mendiagnosis gadis berusia 6 tahun itu mengalami gangguan perilaku karena tidak mampu mengontrol tawanya. Namun, ketika dianalisis lebih jauh, gadis itu ternyata memiliki tumor di otaknya.
"Ia awalnya dianggap gila, bahkan kesurupan," kata Jos Lider Burgos Zuleta, dokter dari Advanced Medical Image Centre di Bolivia, yang menangani si gadis.
Burgos Zuleta kemudian menemukan bahwa penyebab sebenarnya dari kondisi yang dialami gadis itu adalah tumor otak. Ini baru disimpulkan setelah gadis itu menjalani pemindaian otak. Dokter menemukan adanya hamartoma atau tumor jinak kecil yang menekan lobus temporalis otak.
"Saat ini dokter sudah menghilangkan tumor tersebut, dan gadis itu kembali sehat. Ia sudah mampu menghentikan serangan tawa, dan tertawa secara normal," kata dia.
Solomon Mosh, dokter spesialis saraf anak dari Albert Einstein College of Medicine di New York, mengatakan, serangan tawa merupakan bentuk dari epilepsi yang jarang terjadi. Dalam istilah medis, epilepsi ini dikenal sebagai epilepsi gelastic.
Serangan tawa paling sering disebabkan oleh tumor pada hipotalamus, khususnya pada anak-anak. Meski demikian, serangan tersebut juga bisa disebabkan oleh tumor yang berada di area lainnya pada otak. Selain tertawa, gejala dari kondisi ini adalah menangis hebat.
sumber: http://health.kompas.com/read/2014/06/17/1127403/Akibat.Tumor.Otak.Gadis.Kecil.Ini.Tak.Bisa.Berhenti.Tertawa
Belum ada Komentar untuk "Akibat Tumor Otak, Gadis Ini Tak Bisa Berhenti Tertawa"
Posting Komentar