Mitos Salah Tentang HIV


mitos tentang HIV oleh Kesehatan SegiEmpat
Salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh orang-orang saat ini adalah Human Immunodeficiency Virus atau HIV. Virus ini akan menyerang pertahanan tubuh manusia dan melemahkannya. Hal inilah yang kemudian membuat orang yang terkena virus ini menjadi lebih mudah untuk sakit.

Namun karena pengetahuan masyarakat yang terbatas mengenai penyakit ini, maka kemudian banyak pemahaman yang keliru tentang HIV. Hal inilah yang kemudian para penderita HIV mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari masyarakat.

Berikut ini adalah beberapa mitos yang salah tentang HIV :


  • HIV = AIDS.
Karena seringnya ditulis dengan berdampingan. Maka banyak yang menyangka bahwa seseorang yang telah terkena HIV juga akan terkena AIDS. Padahal hal tersebut hanya akan terjadi sistem kekebalan orang tersebut sudah sangat parah atau ketika sel CD4 berada dibawah angka 200. Seorang penderita HIV bisa menurunkan resikonya untuk terkena AID jika sel CD4nya tetap tinggi atau dia mendapatkan pengobatan dan penanganan yang tepat.

  • Sangat Mudah untuk Mendeteksi HIV
Meski banyak orang yang bisa mendeteksi gejala HIV hanya dalam waktu beberapa bulan setelah terinfeksi atau bahkan hanya 10 hari, namun tidak sedikit juga yang baru menunjukkan gejala setelah bertahun-tahun terinfeksi. Oleh karena itu, untuk mendeteksi apakah orang tersebut terdeteksi atau tidak, akan lebih baik untuk melakukan tes darah.
  • Penularan HIV Bisa Melalui Sentuhan
Banyak orang yang tidak mau bersosialisasi dengan penderita HIV karena takut tertular. Padahal HIV baru bisa menular dari penggunaan jarum yang sama, pembuatan tindik atau tato yang tidak steril, transfusi darah ataupun hubungan intim tanpa penggunakan pengaman. Dan tidak akan menular dengan cara bersalamana, berpelukan, sentuhan kulit, keringat, bertukar pakaian ataupun penggunaan handuk yang sama.
  • HIV Sudah Bisa Disembuhkan.
Sebenarnya virus HIV tidak dapat disembuhkan. Namun jika Anda melakukan penanganan dan pengobatan yang tepat, maka virus ini akan melemah dan bahkan membuat pertahanan tubuh semakin kuat.
  • Penderita HIV Tidak Memiliki Umur Panjang
Sebenarnya penderita HIV bisa memiliki umur panjang, yang penting dia mendapatkan penanganan yang tepat serta teratur berkonsultasi dengan dokter. Selain itu, semakin cepat mereka melakukan pengobatan, maka resiko HIV untuk berkembang menjadi AIDS akan semakin menurun.

sumber http://kesehatan.segiempat.com/solusi-kesehatan/kesehatan-reproduksi/mitos-salah-tentang-hiv/

Belum ada Komentar untuk "Mitos Salah Tentang HIV"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel