Perhatikan Riwayat Alergi Sebelum Memberikan Makanan Kasar Pada Buah Hati

Oleh SegiEmpat


Foto Makanan Padat Oleh Unik SegiEmpat Makanan merupakan kebutuhan primer bagi siapa pun, termasuk bagi si kecil yang baru saja terlahir di dunia. Oleh sebab itu, guna membantu tumbuhkembang dan kesehatannya, maka ada baikanya jika Anda benar-benar memperhatikan asupan gizi anak sesuai dengan usianya. Dan jangan lupa, asupan gizi tersebut harus disesuaikan dengan riawayat alergi keluarga yang memiliki kemungkinan dapat menurun pada si kecil.



Bagaimanakah cara memilih makanan yang tepat untuk si kecil?


Memilih asupan gizi atau makanan yang tepat untuk si kecil sudah bisa kita lakukan saat usianya telah menginjak angka enam bulam. Saat itu, sebaiknya Anda mulai memberinya makanan pendamping ASI guna memenuhi kebutuhan gizi yang dapat membantu pertumbuhan dan pola makannya. Sedangkan saat usianya sudah memasuki angka delapan bulan, maka kita sudah bisa memberinya makanan kasar atau makanan-makanan yang biasa dikonsumsi oleh anggota keluarga lainnya. Tetapi, sebelum memberikan makanan-makanan yang biasa dimakan oleh anggota keluarga lainnya, maka kita harus benar-benar memperhatikan bagaimana riwayat kesehatan sang buah hati. Terlebih mengenai riwayat alergi yang pernah diidap oleh anggota keluarganya. Apabila pihak keluarga memang memiliki riwayat alergi terhadap makanan tertentu, misalnya telur dan susu sapi, maka sebaiknya Anda memberikan makanan lain bagi buah hati guna mencegah timbulnya berbagai efek samping seperti terjadinya reaksi alergi. Ada baiknya jika Anda memberikannya saat usianya sudah lebih dari satu tahun. Seperti putih telur misalnya. Jika setelah usianya menginjak lebih dari setahun dan nyatanya hal tersebut justru menimbulkan reaksi alergi, maka lebih baik tundalah pemberian putih telur hingga usianya lebih dari dua tahun.



Bagaimana cara untuk memperkenalkan makanan kasar pada buah hati?


Salah satu cara untuk memperkenalkan dan membiasakan buah hati mengonsumsi makanan-makanan yang kasar adalah dengan memberikan campuran tepung kacang hijau dengan air atau ASI. Tetapi, jika buah hati Anda sudah diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung protein, maka sebaiknya Anda memilih sumber makanan yang mengandung protein tinggi karena makanan tersebut memiliki potensi terkecil untuk menimbulkan reaksi alergi. Biasanya, protein yang berasal dari daging ungags, sapi, hingga tumbuh-tumbuhan merupakan jenis makanan berprotein yang jarang menimbulkan reaksi alergi serius.



Apa yang terjadi jika tubuh si kecil “menolak” makanan yang ia makan?


Saat buah hati Anda mengalami intoleran terhadap makanan-makanan tertentu, maka berbagai dampak negatif seperti meningkatnya intensitas buang air besar, perut kembung, kotoran yang keluar lebih encer, hingga mencret bisa saja muncul. Bukan hanya itu, beberapa gejala lain seperti timbulnya gatal atau kondisi-kondisi esktrim lainnya pada kulit juga bisa saja terjadi dan membuatnya semakin rewel. Oleh sebab itu, saat tubuh buah hati Anda memberikan dampak negatif setelah mengonsumsi makanan tertentu, maka Anda harus segera menghentikan pemberian makanan tersebut. Jika Anda belum merasa yakin jika makanan tersebut adalah penyebabnya, maka cobalah untuk memberinya makanan yang sama beberapa hari setelah terjadinya efek negatif. Dan jika tubuh kembali memunculkan berbagai reaksi negatif, terutama diare dan muntah, maka segera hentikan pemberian makanan tersebut dan segera memberikannya larutan oralit sebanyak 100 ml. Jika hal tersebut tetap tidak membantu, maka segera periksakan ke dokter.


Artikel Perhatikan Riwayat Alergi Sebelum Memberikan Makanan Kasar Pada Buah Hati adalah hak cipta SegiEmpat.




sumber http://ift.tt/1o5xMkI

Belum ada Komentar untuk "Perhatikan Riwayat Alergi Sebelum Memberikan Makanan Kasar Pada Buah Hati"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel